Mata Kuliah Yang Menyenangkan

Rabu, 28 April 2021

 Assalamu'alaikum temen-temen semua. Kembali lagi nih yeee di blogku yang tercinta ini. Semoga kalian nggak bosen baca tulisaku lagi wkwk.

Alhamdulillah dua semester ini bisa bertemu dan belajar bersama Pak Edi. Eh tapi, Pak Edi baru mengajar di semester dua aja ding. Soalnya waktu semester pertama pada mata kuliah Pancasila yang mengajar selalu Pak Damar. Hehehe bercanda pak, jangan marah loh pak. Nanti cepet tua loh.

Waktu semester pertama pada mata kuliah Pancasila, apalagi waktu pertemuan pertama di zoom. Saya sudah sedikit curiga sama bapak. Karena waktu bapak mengaku sebagai asisten dosen yang bernama Pak Damar, rasanya kayak nggak mungkin gitu kalau ada mahasiswa yang seumuran bapak wkwkwk. Baiklah, ketika masih pertemuan pertama kita semua disuruh memperkenalkan diri dan menyebutkan keunggulan dari diri sendiri. Sampai pada beberapa pertemuan berikutnya, pak edi kok nggak pernah muncul ya. Kok selalu digantikan sama asistennya. Dan sampailah pada titik terang wkwk, ketika ada pertemuan konferensi melalui zoom bersama TNI dan beberapa narasumber lainnya. Dan ketika saya lihat pada layar Pak Damar, namanya bukan Damar Jagad. Melainkan Edi Purwanto kalo nggak salah, berarti bener wkwk. Dan ternyata ada teman sekelas yang juga merasakan ada sesuatu yang janggal. Dan, ternyata 😭 Pak Damar adalah Pak Edi. Kayaknya Pak Edi istiqomah deh bohongin mahasiswanya hehehe. Tapi, kita sekelas sepakat kalau pura-pura nggak tau kalau Pak Edi dan Pak Damar adalah orang yang sama. Jadi kita sepakat tuh buat ngikutin alurnya Pak Edi 😂.

Agak sebel sih pak karena saya dan teman-teman saya merasa tertipu. Tapi ya udah lah ya, kalau nggak gini namanya bukan Pak Edi wkwk. Bapak bikin sistem seperti ini biar mahasiswa nya nggak sungkan, nggak takut, nggak dredeg kan pak saat menyampaikan pendapatnya. Iya kan pak ? 

Sebenarnya saya bingung pak kalau disuruh mengevaluasi. Ya karena saya sudah terlanjur nyaman dan suka dengan sistem pembelajaran bapak yang seperti ini. Baru kali ini, saya merasa bahwa belajar kewarganegaraan itu menyenangkan. Habis nya dari dulu, mulai SD sampai SMA saya merasa bosan sama mata kuliah ini. Yang pertama, karena menurut saya dulu gurunya kurang asyik, model atau sistem pembelajaran nya kurang menarik. Ya sangat membosankan lah. Dan Alhamdulillah saat kuliah bisa bertemu dengan Pak Edi yang benar-benar berbeda dari dosen yang lainnya. Gimana nggak beda 😭, Orang cuma Pak Edi yang sempat-sempatnya punya pikiran buat bohongin mahasiswanya. Tapi kalau nggak gini, nggak akan berbeda dari yang lain pak. Tetap seperti ini ya Pak, biar nggak cuma berakhir di angkatan saya aja yang tertipu wkwk. Adik kelas juga harus merasakan pak.

Oh iya, by the way seperti yang sudah saya sampaikan di atas. Bahwa sistem pembelajaran bapak itu sangat menyenangkan. Tidak terlalu membebani mahasiswa, jadi saya merasa enjoy ketika belajar pada mata kuliah bapak. Ya, meskipun awalnya agak kaget ketika diberi tugas membuat artikel setiap kali pertemuan. Tapi lama-lama menjadi terbiasa, dan mungkin ketika besok sudah tidak ada mata kuliah bersama bapak. Rasanya kangen sekali mungkin. Waktu bapak ngasih tugas akhir berupa video kampanye, apalagi disuruh upload di tiktok, Twitter, dll. Saya sempat mengeluh pak, ya karena membuat video itu termasuk kegiatan yang menguras tenaga dan emosi wkwkwk. Serta belum pernah download dan benar-benar nggak ngerti gimana cara mengoperasikan dua sosmed ini (tiktok dan Twitter) . Tapi dengan adanya tugas dari bapak, akhirnya saya jadi punya dua medsos tadi. Jadi bikin nambah wawasan, mulai dari Twitter yang sudah terkenal dengan juaranya trending karena hashtagnya. Dan tiktok yang nggak hanya berisikan video joget-joget aja. Ada banyak video edukasi yang bisa menambah wawasan kita semua sebagai kaum millennial. 

Dua semester ini menurut saya sangat menyenangkan dan mengesankan khususnya pada mata kuliah Pancasila dan kewarganegaraan. Banyak hal-hal baru yang saya temui ketika belajar bersama Pak Edi. Terutama saya menjadi lebih terbuka dalam berfikir, karena bapak memberi tugas yang sebenarnya itu dibutuhkan oleh diri saya sendiri. Mulai dari tugas membuat artikel dengan teman terorisme, konstitusi, masyarakat madani, pluralisme, HAM, mengenal budaya dan tradisi lingkungan sekitar, dan lain sebagainya. Sebelumnya saya mau mohon maaf kepada bapak, mungkin ada tingkah laku atau perkataan yang kurang berkenan di hati bapak. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Karena saya juga termasuk mahasiswa yang sering telat atau mepet-mepet dalam mengumpulkan tugas. Saya juga mahasiswa yang tidak terlalu aktif saat ada diskusi. Sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya ya pak. Trimakasih sudah sangat baik dan sabar dalam mengajarkan dan membimbing kami. Terimakasih juga sudah menjadi dosen yang pengertian, friendly, tidak galak wkwk yang membuat mahasiswa nya menjadi nyamam dan tidak ada rasa tertekan sama sekali dalam belajar. Ya kan jadi curhat ini ceritanya wkwk. Nggak papa kan pak. ^_^

Saya berharap semoga bapak selalu diberi kesehatan, dimurahkan rezekinya, dimudahkan segala urusannya. Pokoknya do'a yang terbaik buat bapak deh. Semoga saya dan teman-teman yang lain bisa segera bertemu dengan bapak. Biar nggak cuma ketemu di online aja hehehe.

Terima kasih buat semuanya yang sudah membaca sampai akhir. See you on the next topic. Bye

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokaatuh

0 komentar:

Posting Komentar